Kamis, 15 April 2010

sepenggal kata sehabis hujan

bukan embun atau tetesan keringat kumbang yang baru saja terbang
itu air hujan
air ketuban dari langit yang sudah kehilangan keperawanannya
aku tidak menunjukmu sebagai pelakunya
tapi mulai banyak orang yang setuju
air ketuban itu mungkin bercampur dengan air mata malaikat
tapi juga masih mungkin
ketika aku kehilangan kebenaranku
kamu pasti benar
seperti sang langit itu
seperti si malaikat jika kau percaya
air itu diteteskan
tidak anyir atau berbau lain
tapi masih ada bau yang tertinggal
dan aku mulai merasakannya
walau tidak aku jilat dan sentuh
ciuman ini berkata
bau ini adalah bau harapan


17mei2009
20.20

ini ternyata

kalau pagi mau tiba,

dingin juga ternyata.

setelah bulan indah hanya dipandang sebelah mata,

hangat yang mau datang juga hilang ternyata.

layar yang menyala 30 detik kemudian,

membuatku mulai bosan juga ternyata.

lantunan lagu cinta memesona,

kadang untukku ternyata.

penawan hati penguat jiwa,

hanya dia ternyata.


11.07.2009
01:32

belum pagiku

pagi ditatap malas si anjing putih
yang coklat menggonggong lapar dan penuh harap
ikut melangkah tapi tidak sama
anggap saja ini bukan esok harinya
masih salah untuk menaruhkan bahkan hanya mengucapkan
kata, belum kalimat
dan masih pagi
ketika itu masih pagi
pagi
saat dimana matahari masih bertutup mata
ya, hanya pagi yang belum meregang
tapi sampai sorenya, iya



12mei2009
22.22

Minggu, 11 April 2010

kapan temanku......

kapan-kapan saja kita bercerita lagi,
tentang kemunafikan sebuah arti dan definisi,
tentang pengkhiantan sebuah teori...
kapan-kapan saja kita bercanda lagi,
tentang keterbelakangan hati,
tentang pendirian sepi...
kapan-kapan saja kita berbicara lagi,
tentang senar gitar putus,
tentang lagu, irama, dan nada yang halus...
kapan-kapan saja kita berpandangan lagi,
tentang asa yang sangat mudah mati,
tentang sunyi yang menggairahkan hati...
kapan-kapan saja kita bersama lagi,
tentang gaun pengantin putih,
tentang sepatu kaca yang merepih perlahan...




29.03.2010
09:23

Sabtu, 03 April 2010

ketika berpuisi...

ketika itu bukan sebuah jaminan untuk senang...
ketika itu sebuah jaminan untuk diam tenang...

ketika itu matahari mencapai telaahnya...
ketika itu bukan bulan yang menggelar telaahnya...

ketika itu bukan saat untuk mengawinkan batu dan bata...
ketika itu saat untuk mencampurkan kata...

ketika itu bukan musik satir berbaju budaya...
ketika itu alunan melodi bodoh congkak tertawa...

ketika itu cinta sedang bercinta...
ketika itu bukan kasih sedang berkasih...

ketika itu bukan roda bulat yang berputar dengan semangat...
ketika itu roda bergeirigi bermain silat...

ketika itu angin bermain...
ketika itu bukan angin yang lain...



11:33
28.03.2010

Laki-Laki Bodoh dan Gemuk Bersama Kematian yang Terus Mengikutinya...

Aaah!
Aaaaaah!
Aaaah!
Ah!
Aaaah!
Ah!
Lelah...
Terima kasih,kau mengikutiku,
hilangmu,matiku,
matiku yang bodoh...
Terima kasih masih mengikutiku,di sampingku,
sebagai sahabatku...
Terima kasih masih bersamaku,semoga selalu...




08:28
11.01.2010